Rabu, 11 April 2018

NUR DAN KELAHIRAN NABI mUHAMMAD SAW



                                       Nur dan kelahiran Nabi Muhammad SAW 

oleh : Ahmad Junaidi Al-Kregenaniy
12- April 2018


Dalam kitab Hawl al-Ihtifal bi Dzikra al-Mawlid an-Nabawi asy-Syarif karya Sayyid Muhammad bin ‘Alwi bin ‘Abbas Al-Maliki, di sebutkan :”Bahwa sebagaimana hadits diriwayatkan oleh seorang ahli ilmu seluas samudera, bertutur dengan bahasa Al-Qur’an dan salah seorang Ulama’ terkenal yaitu Sayidina Abdullah bin Sayidina Abbas r.a. dari Rasulullah SAW bahwa beliau telah bersabda : Bahwasannya orang Qurasy (Nabi Muhammad SAW) adalah nur yang ada di sisi Allah Azza Wajalla dijadikan 2000 tahun sebelum Allah menjadikan Nabi Adam as, nur itu berucap tasbih kepada Allah dan dengan tasbihnya para Malaikat ikut bertasbih .
Tatkala Allah menciptakan Adam, nur itu diletakkan pada tanah asal kejadian Adam. Nabi Muhammad SAW bersabda :”lalu Allah menurunkan aku ke bumi dalam punggung nabi Adam, dan Allah membawa aku dalam kapal berada didalam tulang punggung Nabi Nuh, dan Allah menjadikan aku dalam tulang punggung Al-Kholil Nabi Ibrahim ketika dilemparkan kedalam api (oleh Raja Namrudz). Allah Azza wajalla tidak henti-hentinya memindahkan aku dari sulbi-sulbi yang suci, kerahim yang bersih dan agung, sehingga Allah melahirkan aku dari kedua orang tuaku yang keduanya tidak pernah berbuat zina sama sekali”. 
      Nabi SAW dilahirkan ditengah keluarga Bani Hasyim berada di kota Makkah Al-Mukarramah pada waktu fajar hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal atau bulan maulud permulaan tahun dari peristiwa gajah (20 April 571 Masehi), yakni 40 tahun setelah kekuasaan raja Kisra Anusyirwan, atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M,[1] dan mejelang kelahiran beliau, Abrahah dan tentaranya dari kerajaan Nasrani Abesinia-Yaman dengan gagah mengendarai Gajah datang menyerang Makkah dan menghancurkan Ka’bah, tetapi mereka gagal dan tentara mereka dapat dihancurkan oleh Allah dengan mengirim pasukan (burung) Ababil. Karena itulah kelahiran beliau dinamakan tahun Gajah.
Dengan demikian, jarak antara kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan Nabi Isa as, adalah 571 tahun, sedangkan jarak antara Nabi Isa dan Nabi Musa sekitar 1716 atau 1900 tahun. Antara Nabi Musa dan Nabi Ibrahim 545 tahun, dan antara Nabi Ibrahim dan Thufan sekitar 1080 tahun. Kemudian antara Thufan dan Nabi Adam bapak manusia ± 2242 tahun. Dengan demikian, maka jarak antara kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan nabi Adam, menurut pendapat yang akurat dan terkenal dikalangan para sejarawan adalah sekitar 6155 tahun.
Ketika Nabi SAW lahir telah menjadi yatim, karena ayahnya meninggal dunia di Madinah (Yastrib) ± 7 bulan sebelum Nabi lahir dan dimakamkan di sana pula.
Dan Abdullah meninggalkan 5 ekor unta, sebuah rumah dan budak perempuan bernama Ummu Aiman. Tatkala masih bayi beliau disusui oleh Halimatus Sa’diyah suku Sa’ad (Orang Baduwi) sampai berusia 6 ada yang mengatakan 5 tahun. Setelah itu di serahkan kembali kepada ibunya.

Di posting Oleh : Ahmad Junaidi Al-Kregenaniy


[1]Muhadlarat Tarikh Al-Umam Al-Islamiyah, Al-Khudlari, hal .1/62 dan Rahmatun Lil ‘Alamin, I/38-39. Ada beberapa perbedaan tentang penentuan tanggal bulan April, karena adanya perbedaan dalam kalender Masehi. 
   Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad, bahwa ibunda Nabi SAW berkata :”Setelah bayiku lahir keluar, aku melihat ada cahaya yang keluar dari kemaluannku, menyinari istana-istana di Syam”. Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Al-Irbadh bin Sariyah, yang isinya sama  dengan riwayat tersebut.
   Diriwayatkan pula bahwa ada beberapa bukti pendukung kerasulan, bertepatan dengan saat kelahiran beliau SAW, yaitu runtuhnya 14 balkon istana Kisra’, padamnya api yang bisa disembah orang-orang Majusi, serta runtuhnya beberapa Gereja disekitar Buhairah setelah gereja-gereja itu ambles ke tanah. Peristiwa-peristiwa tersebut diriwayatkan oleh Al-Baihaqi. Lihat “Mukhtashar Sirrur Rasuli”, Syeikh Abdullah An-Najdi, hal. 12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar