Sahabat Nabi Muhammad SAW
oleh : Ahmad Junaidi Al-Kregenaniy
12 April 2018
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
kemudian diiringi dengan shalawat kepada keluarga dan para sahabat Nabi
Muhammad SAW., begitulah secara umumnya tersebut dalam ki-tab-kitab.
Kemudian yang dimaksud Sahabat
Nabi adalah orang-orang yang pernah melihat Nabi SAW dalam keadaan Islam dan
meninggalkan dunia tetap pada keislamannya.
Sahabat adalah orang-orang yang
mulia, dan selalu dalam pe-tunjuk Allah SWT, walaupun bukan berarti mereka
tidak pernah berbuat salah dan dosa. Di antara mereka ada yang telah
dijamin masuk surga. Mereka adalah orang-orang yang memiliki keima-nan yang
kokoh, rela mengorbankan harta bahkan nyawa demi kejayaan agama Allah SWT. Taat
beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh hati, bersujud demi mengabdi kepada
Allah SWT. Firman Allah SWT:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللهِ وَرِضْوَانًا
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ. (الفتح، 29).
"Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat
mereka ru-ku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud." (QS. al-Fath : 29).
Atas jasanya yang besar pada
perjuangan menegakkan agama Allah SWT, Allah SWT memberikan ridha-Nya kepada
mereka dan menjanjikan balasan surga yang siap menanti kedatangan mereka di
akhirat. Firman Allah SWT:
وَالسَّابِقُونَ
اْلأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ
بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِي تَحْتَهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ. (التوبة، 100).
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha
kepada Allah dan Allah menye-diakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai didalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar."(QS. al-Taubah: 100).
Ketika Allah SWT telah
memberikan ridha-Nya kepada para sahabat, maka sudah seharusnya kita sebagai umat
Islam wajib mengakui serta menghormati dan mendo’akan sahabat Nabi Muhammad SAW.
Tidak menyalahkan apalagi mengkafirkan mereka. Sabda Nabi Muhammad SAW :
عَنْ أَبِيْ
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ لاَ تَسُبُّوْا
أَصْحَابِيْ لاَ تَسُبُّوْا أَصْحَابِيْ فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ
أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ
وَلاَ نَصِيْفَهُ. (صحيح مسلم، رقم: 4610).
“Dari
Abu Hurairah RA. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian mencaci
para sahabat, janganlah kalian mencaci sahabat-sahabatku!. Demi Dzat Yang
Menguasaiku, andaikata salah satu diantara kalian menafkahkan emas sebesar
gunung Uhud, maka (pahala nafkah itu) tidak akan menyamai (pahala) satu mud
atau setengahnya dari (nafkah) mereka”. (Shahih Muslim [4610]).
Para sahabat tidak melakukan
atau berbuat bid’ah yang ter-larang dalam agama. Apa yang mereka kerjakan,
walaupun tidak dicontohkan secara langsung oleh Rasulullah SAW, bukanlah sebuah
bid’ah yang buruk (sayyi’ah), tetapi bid’ah yang baik (hasanah) yang dianjurkan
dalam agama. Karena Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk mengikuti apa
yang beliau teladankan serta apa yang diteladankan oleh para sahabatnya. Sabda
Rasulullah SAW:
عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو السُّلَمِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ الْعِرْبَاضَ بْنَ
سَارِيَةَ قَالَ وَعَظَنَا رَسُولُ اللهِ : فَعَلَيْكُمْ بِمَا عَرَفْتُمْ مِنْ سُنَّتِي وَسُنَّةِ
الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّيْنَ. (مسند احمد بن حنبل، 16519.(
"Dari
Abdurrahman bin Amr as-Sulamy, sesungguhnya ia mendengar Irbadh bin Sariyah
berkata, Rasulullah SAW mem-berikan wejangan kepada kami, “Maka kalian wajib
berpegang teguh pada sunnahku (apa yang aku ajarkan) dan sunnah al-Khulafaur
Rasyidin (sahabat yang empat yang terpilih) yang mendapatkan petunjuk dari
Allah.”(Musnad Ahmad Ibn Hanbal, 16519).
Diposting Oleh : Ahmad Junaidi Al-kregenaniy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar