Macam-macam
tauhid
oleh : Ahmad Junaidi Al-Kregenaniy
12 April 2018
Macamnya tauhid
kepada Allah itu ada Empat macam :
Pertama
: Tauhid Ar-Rububiyyah. Adalah mensucikan Allah SWT pada sekuruh ‘Af’al
(perbuatan)nya. Contoh : menciptakan se-suatu, memiliki dan memelihara alam
semesta.
Sebagaimana
firman Allah SWT : artinya :“Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi
hak-Nya.”(QS.Al-A’raf : 7 ayat :54).
Dan
firmannya pula, artinya :”Dan milik Allah-lah Kerajaan langit dan Bumi.”
(QS. Ali Imran : 3 : 189).
Kedua : Tauhid Al-Uluhiyyah . adalah
mensucikan Allah SWT dalam beribadah. Contoh : bernadzar, berdzikir, berdo’a
dan lain-lain.
Tauhid
tersebut adalah inti dakwah atau ajaran Nabi Muhammad SAW, serta para rasul
terdahulu. Dimana para rasul tersebut di utus untuk mengakkan kalimat “Laa
ilaaha Illallaah” maknanya “ Laa ma’buda bi haqqi illallaah”.
Sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an : artinya :”Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada
tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat
Aku.” (QS. Thaha, 20 : 14).
Firman
Allah SWT, yang artinya :”Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum
engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.”(QS.Al-‘Anbiya’,21 :25).
Allah
berfirman : artinya :”Hanya kepada Engkaulah kami me-nyembah dan hanya
kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah : 5).
Dan
dalam hadits Rasulullah SAW :”Maka hendaklah yang pertama kamu serukan
kepada mereka adalah persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah.”(HR. Bukhari Muslim, hadits Shahih).
Ketiga : Tauhid Al-Asma’ wa
Shifat. Adalah menetapkan semua sifat yang Allah tetapkan bagi diri-Nya dan
kitab-Nya atau sabda (hadits) Nabi Muhammad SAW.
Hal ini mencakup dua pengertian :
-
Manusia
harus menetapkan seluruh nama-nama dan sifat Allah, sebagaimana yang Dia
tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sunnah Nabinya. Yang berarti
penetapan.
-
Manusia
tidak menjadikan sesuatu menyerupai Allah dalam asma (nam-nama) dan sifat-Nya,
sebagaimana Allah berfir-man :”Tidak ada sesatu pun yang serupa dengan Dia. Dan
Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Keempat :Tauhid Mulkiyah[1].Adalah
merupakan pengejawan-tahan Allah yang kekal sebagai Al-Malik (raja atau
penguasa), di dalam semesta.
Adalah
hak Allah yang menjadikan kejadian didunia yang sesuai kehendak-Nya sebagai
rububiyah-Nya.Bahwa Allah mampu menciptakan, menghancurkan, memelihara,
mengatur alam semesta yang dilakukan
Allah sebagai Raja.
Jadi,
Al-Malik adalah sifat-Nya Dzat Allah yang memiliki mutlak sifat menjadi raja seluruh
Alam. Allah berfirman :“Maka Maha Tinggi Allah. Raja yang sebenarnya; tidak
ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang
mulia.” (QS. Al-Mu’minuun : 23 : 116).
Dan ruang lingkup empat Tauhid ini, bahwa
dalilnya adalah sebagaimana firman Allah
Ta’ala :
﴿رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ
وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا﴾ [مريم/65
“Robb langit dan bumi dan apa-apa yang ada di
antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya.
Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut
disembah)?!”. (QS. Maryam : 19 : 65).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar