Rabu, 11 April 2018

MACAM-MACAM TAUHID



                                                                                                                                   Macam-macam tauhid  


oleh : Ahmad Junaidi Al-Kregenaniy 
12 April 2018 


Macamnya tauhid kepada Allah itu ada Empat macam :
Pertama : Tauhid Ar-Rububiyyah. Adalah mensucikan Allah SWT pada sekuruh ‘Af’al (perbuatan)nya. Contoh : menciptakan se-suatu, memiliki dan memelihara alam semesta.
Sebagaimana firman Allah SWT : artinya :“Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya.”(QS.Al-A’raf : 7 ayat :54).
Dan firmannya pula, artinya :”Dan milik Allah-lah Kerajaan langit dan Bumi.” (QS. Ali Imran : 3 : 189).
      Kedua  : Tauhid Al-Uluhiyyah . adalah mensucikan Allah SWT dalam beribadah. Contoh : bernadzar, berdzikir, berdo’a dan lain-lain.
Tauhid tersebut adalah inti dakwah atau ajaran Nabi Muhammad SAW, serta para rasul terdahulu. Dimana para rasul tersebut di utus untuk mengakkan kalimat “Laa ilaaha Illallaah” maknanya “ Laa ma’buda bi haqqi illallaah”.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an : artinya :”Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha, 20 : 14).
Firman Allah SWT, yang artinya :”Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.”(QS.Al-‘Anbiya’,21 :25).
Allah berfirman : artinya :”Hanya kepada Engkaulah kami me-nyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah : 5).
Dan dalam hadits Rasulullah SAW :”Maka hendaklah yang pertama kamu serukan kepada mereka adalah persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.”(HR. Bukhari Muslim, hadits Shahih).
      Ketiga : Tauhid Al-Asma’ wa Shifat. Adalah menetapkan semua sifat yang Allah tetapkan bagi diri-Nya dan kitab-Nya atau sabda (hadits) Nabi Muhammad SAW.
Hal ini mencakup dua pengertian :
-    Manusia harus menetapkan seluruh nama-nama dan sifat Allah, sebagaimana yang Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sunnah Nabinya. Yang berarti penetapan.
-    Manusia tidak menjadikan sesuatu menyerupai Allah dalam asma (nam-nama) dan sifat-Nya, sebagaimana Allah berfir-man :”Tidak ada sesatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.”
      Keempat :Tauhid Mulkiyah[1].Adalah merupakan pengejawan-tahan Allah yang kekal sebagai Al-Malik (raja atau penguasa), di dalam semesta.
Adalah hak Allah yang menjadikan kejadian didunia yang sesuai kehendak-Nya sebagai rububiyah-Nya.Bahwa Allah mampu menciptakan, menghancurkan, memelihara, mengatur alam semesta  yang dilakukan Allah sebagai Raja.
Jadi, Al-Malik adalah sifat-Nya Dzat Allah yang memiliki mutlak sifat menjadi raja seluruh Alam. Allah berfirman :“Maka Maha Tinggi Allah. Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al-Mu’minuun : 23 : 116).
      Dan ruang lingkup empat Tauhid ini, bahwa dalilnya adalah  sebagaimana firman Allah Ta’ala :
﴿رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا﴾ [مريم/65
“Robb langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?!”. (QS. Maryam : 19 : 65).


[1]  Kalimat Mulkiyah asal kata dari “Mulk” yang artinya kerajaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar