Rabu, 14 Februari 2018

PENEMUAN PETILASAN SYEIKH MAULANA ISHAQ SENTONO KREGENAN



MAKAM PETILASAN SYEIKH MAULANA ISHAQ KREGENAN
Di posting : Oleh Ahmad Junaid
Pada akhir keruntuhan kerajaan Majapahit yang terletak disekitar sungai Brantas Desa Tarik-Troloyo-Mojokerto, bersamaan masa itu terdapat petilasan seorang wali di Desa Kregenan kira-kira abad ke 15-16 ditemukan. Umur maka ini  sudah berkisar 500 tahun lamanya karena sekarang sudah mencapai abad ke 21.
Sesepuh yang membabat makam Sentana adalah Buyut/Bujuk Perut yang asli desa sekitar, setelah lama di pegangnya tanah tersebut lalu di dalamnya terdapat sebuah makam petilasan Syeikh Maulana Ishaq, sedang makam Buyut Perut sendiri berada di barat luar tembok makam Syeikh Maulana Ishaq. Dan istilah di namakan Perut, karena tatkala beliau menemukan seutas kawat diambilnya dan diperut-perutnya (elus-elus:Jawa) kemudian kawat tersebut spontan menjadi sebuah keris, nah dikarenakan itulan beliau dikenal dengan sebutan Buyut Perut, namun nama aslinya tiada yang tahu. Dan sayang cerita  ini di masyarakat sekitar tidak  melegenda.



 

Makam Syeikh Maulana Ishaq sendiri ditemukan pada zaman Kolonial Belanda, ada pula yang mengatakan pada zaman Inggris ketika menjajah Indonesia, yang mana tatkala itu kondisi desa tersebut masih sulit ditemukan, karena dahulunya terdapat sebuah tanah belukar yang dipenuhi dengan rerimbunan tanah dan pepohonan serta kabutnya tumbuhan-tumbuhan lain. Apalagi reimbunan pohon yang lebat, besar.
Namun dibalik dengan tumbuhan yang sulit dijamah bahkan orang-orang takut melangkahkan kaki ke tanah tersebut. Sebab tanah nya angker boleh jadi dikatakan hutan yang jarang dijamah manusia, tanah tersebut bertepatan berada di sekitar tananh Buyut Perut sendiri, sehingga yang menemukan petilasan tersebut didaulat oleh warga sekitar menjadi juru kunci pertama, karena beliau termasuk sesepuh desa kala itu. Kemudian dengan meninggalnya beliau, diganti oleh ahli waris selanjutnya. Sebagaimana makam yang kita lihat sekarang ini sudah terlihat bersih, jadinya mudah dijangkau.
Jadi , Makam petilasan wali agung sebagai ayahanda Sunan Giri berada di Desa Kregenan. Juru kunci pertama adalah Buyut Perut. Dan penemuan makam tersebut berawal dengan adanya sinar dari langit yang menyelubungi makam Syeikh.
Di posting : Oleh Ahmad Junaid
Cerita ini di salin dari buku sejarah yang berjudul “PESANGGRAHAN SYEIKH MAULANA ISHAQ KREGENAN” karya Ahmad Junaidi,  yang diterbitkan oleh : Pustaka Naiza Kregenan. Alamat : Jl. Sentana Rt/Rw : 01/02 Dsn Blumbang (belakang kantor desa)–Kregenan -Kraksaan-Probolinggo 67282

4 komentar:

  1. Perkenalkan saya Abdul rohman. Fb eko arrahman. Hp dan WA 081249063097.
    Selain seorang guide saya juga pemerhati sejarah probolinggo.
    Saya hanya ingin menambahi sedikit. Jika makam tersebut berusia 500thn. Berarti makam itu ada pada 1518. Itu setelah runtuhnya kerajaan mojopahit 1478. Berarti makam itu ditemukan pada masa colonial belanda di indonesia yang dimulai pada 1593. Sedang colonial belanda mulai menjarah probolinggo pada 1743. Dan Inggris menguasai probolinggo pada 1810-1813. Nah mungkin kita bisa ketemuan pak untuk menata kembali sejarahnya. Monggo tlp ke nomer tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. insya Allah, dengan senang hati kalau kita bisa ketemuan, apalagi dengan bapak untuk membicarakan hal ini dan sedikit banyak tentu bisa membuka cakrawala pengetahuan sya .

      Hapus
  2. Perlu dikaji ulang kapan berdirinya situs seperti ini..
    mungkin yg buat referensi hanya mengira ngira karna kendala sumber info yg sekarang sangat sulit didapat

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang benar mas ainul,saya mencari data yang konkrit belum menemukannya kapan berdirinya.karena interviu kami dengan sesepuh desa santana, dia hanya mengingat dijaman ke dua penjajah tersebut.baik di didirikan bata mengelilingi area makam dan pendopo.

      Hapus