Senin, 26 Maret 2018

KURSUS KALIGRAFI DAN MELUKIS



PENDAFTARAN KURSUS KALIGRAFI ARAB DAN MELUKIS
KREGENAN-KRAKSAAN-PROBOLINGGO
Tahun 20117/2018


      Waktu Pendaftaran:
  • Pendaftaran penerimaan siswa/i kursus dilaksanakan pada tanggal setiap bulannya
  • Pendaftaran dilaksanakan pada jam kerja (08.00 s/d 15.00) tiap hari Jum’at dan Minggu.
      Gelombang kegiatan :
·         Pertama : dimulai dari bulan April Minggu ke tiga (tanggal 18) - Mei - Juni Minggu ketiga (tanggal 18 ) terakhir.
·         Ke dua : dimulai dari tanggal 1 September - dan berakhir tanggal 27 Oktober
           
Syarat Administrasi :
  • Mengisi formulir yang telah disediakan
  • Copy kartu identitas (KTP / SIM / Kartu Pelajar)
  • Pas photo warna uk. 3x4 sebanyak 2 lembar (baground bebas)
      Tempat Pendaftaran
      Pendaftaran siswa/I baru dilaksanakan di alamat berikut :
  • Jln. Sentana Dsn. Blumbang No. 02, Rt/Rw. 01/02, Kelurahan Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia
  • HP : 085259374430
Biaya Pendaftaran kaligrafi Arab
NO.
JENIS BIAYA
NILAI
1
2
3
4
5
Pendaftaran 
Paket Buku Panduan 
Paket Peralatan/lukis
SPP Bulan pertama
Safari Seni
Rp. 20.000.-
Rp. 30.000,-
Rp. 50.000.-
Rp. 55.000.-
Rp. 150.000.-
T ot a l
Rp. 3.5000 ,-
  
  Pelaksanaan Program Kegiatan 
      Untuk pelaksanaan program belajarnya sebagai berikut :
  • Materi Khat dapat dipilih oleh peserta (Naskhi, Tsulus/Raihani(Ijazah), Diwani, Diwani Jaly, Kufi, Farisi, Riq’ah)
  • Kursus Kaligrafi dilaksanakan pada hari Jum’at atau Sabtu.
  • Kursus bisa ke : 1). Tempat kami atau,
                 2). Kami datang kerumah Anda (peserta) .+ tambahan ongkos (jarak jauh).
·         Jika jauh bisa Kos, sedang jarak dekat ± 2 km bisa datang langsung.
  • Kursus Kaligrafi di laksanakan dua kali pertemuan, adalah :
1). setiap hari Jum’at pukul 08.00-10.00
2). dan, Hari Minggu pukul 01.00 -15.00
  • Program kursus dilaksanakan selama 2 bulan = 17 X pertemuan (perminggu 2 x pertemuan)
  • Rincian biaya diatas adalah biaya awal bulan saja, sedangkan untuk bulan kedua hanya membayar uang SPP sebesar Rp 80.000,- dan buku panduan 25.000,-
Biaya Pendaftaran Melukis 
NO.
JENIS BIAYA
NILAI
1
2
3
4
5
Pendaftaran 
Paket Buku Panduan 
Paket Peralatan/lukis
SPP Bulan pertama
Safari Seni
Rp. 20.000.-
Rp. 30.000,-
Rp. 50.000.-
Rp. 55.000.-
Rp. 150.000.-
T ot a l
Rp. 3.5000 ,-

  Pelaksanaan Program Kegiatan 
      Untuk pelaksanaan program belajarnya sebagai berikut :
  • Materi melukis dapat  dipilih oleh peserta (Pemandangan, Rumah, Hewan, Bunga dll), Khusus melukis mulai timgkat TK - SD – SMP sederajat.
  • Kursus melukis dilaksanakan pada hari Jum’at.
  • Kursus bisa : 1). ke tempat kami atau
              2). kami datang kerumah Anda (peserta) .+ tambahan ongkos (jarak jauh).
·         Jika jauh bisa Kos, sedang jarak dekat ± 2 km bisa datang langsung.
  • Kursus melukis di laksanakan satu kali pertemuan, setiap hari jum’at pukul 01.00 -15.00
  • Program kursus dilaksanakan selama 3 bulan = 17 X pertemuan
  • Rincian biaya diatas adalah biaya awal bulan saja, sedangkan untuk bulan kedua hanya membayar uang SPP sebesar Rp 80.000,- dan buku panduan 25.000,-
Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
Kursus Kaligrafi Arab dan Melukis
Alamat
Dsn. Blumbang Rt/Rw. 02/01, Kelurahan Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia
Telp. / fax
Blog / Website
-
Email

Senin, 19 Maret 2018

Rahasia Membaca Sholawat 100 Kali



Rahasia Membaca Sholawat 100 Kali


    Terik panas matahari begitu menyengatnya, yang memancar menyinari tanah Baitul Haram, seorang ulama zuhud bernama Muhammad Abdullah al-Mubarak keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji. Di sana, dia melihat seorang pemuda yang sedang berselawat dalam kondisi Ihram.
     Malah di Padang Arafah dan Mina pemuda itu hanya membasahi lidahnya dengan dengan terus-terusan berselawat kehadirat Nabi. “Hai saudara,” tegur Abdullah kepada pemuda itu. “Setiap tempat ada bacaannya sendiri, tapi kenapa saudara tidak memperbanyak do’a dan sholat saja, bukankah itu lebih dianjurkan, saya lihat-lihat dari tadi saudara asyik membaca selawat saja ?”
      “Saya ada alasan tersendiri,” jawab pemuda itu. “Saya meninggalkan Khurasan, tanah air saya untuk menunaikan haji bersama ayah saya, begitu kami sampai di Kufah, tiba-tiba ayah tertimpa sakit parah, dia menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan saya sendiri. Dengan seutas kain sarung, saya tutup kedua mukanya. Malangnya, sewaktu-waktu saya membuka kain itu, rupa ayah saya berubah wujud menjadi           himar, saya malu. Bagaimana saya memberitahu orang-orang tentang kematian ayah saya sedangkan wajahnya begitu jelek ?
      “Saya terduduk di sisi mayat ayah saya dalam keadaan kebingungan. Akhirnya saya tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat seorang pemuda tampan dan baik akhlaknya. Pemuda itu memakai tutup muka. Dia lantas membuka penutup mukanya saat melihat saya;  “Mengapa kamu susah terhadap sesuatu yang memang sudah berlaku ?” “Maka saya menjawab, “Bagaimana saya tidak susah sedangkan dialah orang yang paling saya sayangi?”
      “Pemuda itu pun mendekati ayah saya dan mengusap wajahnya sehingga ayah saya berubah wajahnya menjadi seperti sediakala. Saya segera mendekati ayah dan melihat ada cahaya dari wajahnya seperti bulan yang baru terbit pada malam bulan purnama. “Engkau siapa?” tanya saya kepada pemuda yang baik hati itu. “Saya yang terpilih (Muhammad).”
     “Saya lantas memegang jarinya dan berkata, “Wahai tuan, beritahulah saya, mengapa peristiwa ini bisa terjadi?”
lalu dijawabnya “rahasia selawat 100 kali, sebenarnya ayahmu seorang pemakan harta riba. Allah telah menetapkan agar orang yang memakan harta riba ditukar wajahnya dengan himar di dunia dan di akhirat. Allah telah menjatuhkan hukuman itu di dunia dan tidak di akhirat. ”
       Semasa hayatnya ayahmu juga seorang yang istiqamah mengamalkan selawat sebanyak seratus kali sebelum tidur. Maka ketika semua amalan umatku ditontonkan, malaikat telah memberi tahu keadaan ayahmu kepadaku. Aku telah memohon kepada Allah agar Dia mengizinkan aku memberi syafaat kepada ayahmu. Dan kini aku datang untuk memulihkan semula keadaan ayahmu.

Syeikh Hasan Al-Bashri menunaikan ibadah haji



Syeikh Hasan Al-Bashri menunaikan ibadah haji


     Pada jaman dahulu ada seorang ulama besar bernama Hasan Bashri hendak menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah, kemudian beliau berangkat kesana dengan berjalan kaki. pada suatu sore beliau mau beristirahat untuk  melakukan sholat, beliau menemui sebuah rumah yang penghuninya adalah seorang nenek tua yang ta’at beribadah. 
      kemudian Hasan Bashori meminta izin kepada nenek tersebut untuk menginap dan melakukan shalat karena keadaan diluar yang berupa gurun yang panas dan tidak ada tempat berteduh, setelah dipersilakan beliau hendak berwudhu untuk kemudian shalat Fardlu lalu beliau bertanya kepada nenek tersebut dimana biasa nenek mengambil wudlu.. lalu dipersilakan di sumur belakang rumah nenek tersebut maka Hasan Bashri pun mendatanginya tapi, apa yang terjadi ternyata di sumur tersebut dalam sekali tetapi anehnya tak ada ember untuk mengambil air yang ada didalam sumur. maka beliaupun kembali ke nenek tersebut dimana embernya..
tapi jawab si Nenek tidak ada ember. “lalu bagaimana nenek berwudlu” tanya Hasan. “O itu dilakukan tanpa menggunakan ember hanya dicauk menggunkan tangan saja”… 
Hasan Bashori sebagai ulama besar yang tahu banyak berbagai ilmu terperanjat karena dia merasa ada yang tidak beres akan nenek tersebut. mungkin saja nenek ilmu tersebut memliki ilmu yang dia tidak memilikinya. “apakah mungkin nenek tersebut memiliki karomah tertentu sehingga air mungkin bisa naik keatas?” tanyanya dalam hati..
 
      Dari pada memikirkan yang tidak-tidak maka Hasan Bashri pun memohon kepada nenek bagaimana caranya supaya ia dapat berwudhu dan segera sholat karena waktu sudah hampir maghrib. Maka sang nenek pun bersedia membantu.
      Ketika sudah tiba di bibir sumur yang dalam tersebut maka nenek menepuk pinggir sumur tersebut sambil berucap “Uthlu’ Ya Maaa’… ” tiba-tiba air didalam sumur tersebut memuncrat keluar dengan derasnya.. setelah itu nenek tersebut mempersilakan kepada Hasan Bashri untuk segera berwudlu dan lain sebagainya..
       Selesai berwudlu dan shalat Hasan Bashri malah mengurungkan niatnya untuk pergi haji ke Baitullah ia akan menimba karomah ke nenek tersebut. dan ia yakin karomah tersebut bukanlah dari Syetan melainkan dari Allah SWT. tapi ternyata nenek tersebut tidak mau memberikan ilmunya kepada Hasan. kemudian dengan sungguh-sungguhnya maka Hasan tinggal dirumah tersebut untuk menuntut ilmu. karena melihat keseriusan dari Hasan maka sang nenek tersebut akhirnya luluh juga.
 
       Akhirnya nenek tersebut memberikan juga ilmu yang dimaksud. diberikanlah beliau sebuah amalan, amalan tersebut tidak lain adalah kumpulan Dalaail Al-Khairat (sebuah buku kumpulan sholawat yang dibaca perhari berbeda-beda). akhirnya di ijazahkanlah Dalaail tersebut.
 
       Akhirnya beliau melanjutkan perjalanan ke Baitullah (karena menuntut ilmunya hanya sebentar) ketika diperjalanan beliau menemukan seseorang yang tiba-tiba jatuh dari sebuah dataran yang tinggi. beliau lalu dengan suara lantang berkata “Berhenti !!” lalu dengan izin Allah orang itupun akhirnya berhenti diantara bumi dan langit.
 
      itulah hikmah dari Dalail dan Sholawat, begitu hebatnya kekuatan yang ada di dalamnya sampai-sampai belum diamalkan hanya baru di ijazahkan saja sudah mampu sedemikian…
 (lalu Abah Uci mengatakan “beda sekali dengan kita orang membaca Dalaail sudah berbuih-buih tapi tetap saja tidak manjur… {mungkin karena Allah sudah menghendaki demikian supaya kita lebih Ikhlas…}

Shalawat Membawa Keselamatan di Dunia dan di Akhirat



Shalawat Membawa Keselamatan di Dunia dan di Akhirat

      Telah diceritakan bahwa ada seorang yahudi yang menuduh seorang muslim mencuri ontanya. Maka ia (si yahudi) mendatangkan empat orang saksi palsu dari golongan munafiq. Ketika Nabi S.a.w hendak memutuskan hukum, bahwa onta itu milik orang yahudi dan sanksi memotong tangan orang muslim, sehingga orang muslim itu kebingungan.
     Maka dia mengangkat kepalanya menengadah ke langit seraya berkata; "Tuhanku, dan Baginda Tuanku, Engkau Maha Mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak mencuri onta ini". Kemudian ia berkata pula; "Wahai Rasulullah, sungguh keputusan hukum engkau itu betul, akan tetapi mintalah keterangan kepada onta ini". Kata Nabi S.a.w; "Hai onta milik siapakah engkau?", Onta itu menjawab dengan kata-kata yang fasih dan terang; "Wahai Rasulullah, saya adalah milik orang muslim ini dan sesungguhnya mereka (penuduh dan para saksi) itu semua berdusta".
     Kata Nabi S.a.w; "Hai muslim, beritahukan kepadaku, apakah yang engkau perbuat, sehingga Allah S.w.t menjadikan onta ini bisa mengatakan milikmu ?""Wahai Rasulullah, saya tidak tidur di waktu malam sehingga lebih dulu membaca shalawat untuk engkau 10 kali". Nabi S.a.w berkata: "Engkau telah selamat (dari hukum dipotong tanganmu) di dunia ini dan selamat juga (dari siksa) di akhirat nantinya dengan sebab berkahnya engkau membaca shalawat untuk saya."[1].


[1]Lihat “Durratun Nasihin”.